Dulu, sebelum akhirnya bekerja di kantor saya sekarang, tidak pernah terlintas sedetik pun untuk jadi Pegawai Negri Sipil. Stereotype negatif dan gambaran umum yang sering saya dapatkan membuat saya sangat ogah kalau harus menjadi PNS. What the hell should i do? pikir saya waktu itu. Tapi, saya nggak tahu apa namanya, sudah jodoh saya atau bagaimana, disinilah saya pada akhirnya; menjadi staf di instansi pemerintah.
Kalau akhirnya saya pelan-pelan bisa menikmati pekerjaan ini, maka dua alasan utamanya adalah suasana kerja yang menyenangkan dan tugas menulis yang diberikan atasan pada saya. Yup, alasan kedua menjadikan saya merasa (at least) sedikit menemukan diri saya yang dulu. Saya suka menulis sejak masih duduk di bangku SD. Waktu luang saya dihabiskan dengan menulis, menulis, dan menulis. Walaupun genre tulisan saya sekarang dengan yang dulu sangat jauh berbeda, tapi saya sudah cukup lega dengan tetap bisa menulis.
Dari fiksi bernuansa Korea dan Jepang, kini saya beralih ke berita atau advetorial penting mengenai kebijakan dan kegiatan pemerintah daerah. Dari imajinasi ke fakta yang gak boleh main-main. Akhirnya berkenalanlah saya dengan apa yang orang sebut deadline.
Berhubung advetorial yang kami pegang harus terbit tiap senin, maka wiken saya lebih banyak tersita untuk mengejar deadline minggu siang. Mulai dari menulis advetorial sampai mencari foto-foto yang sesuai. Kedengarannya sih gampang, tapi pada prakteknya lumayan ribet juga. Bayangin kalau harus mempromosikan suatu instansi sementara saya sama sekali buta tentang instansi tersebut dan segala programnya. Alhasil, saya dan teman pernah begadang dikantor orang demi mencari narasumber.
Sedikit-sedikit deadline....begitu mungkin keluhan orang-orang yang sering saya batalkan janjinya. Mulai dari undangan teman sampai ke acara piknik bersama sudah sering dilewatkan untuk deadline. Mengeluh? well, a little. Kadang merasa tertekan dengan schedule, tapi justru pekerjaan menulis ini yang membuat saya merasa menjadi diri saya di kantor. That's why, saya tidak pernah berpikir kalau deadline-deadline itu membebani saya. Walaupun, keluarga dan pacar pernah mengeluhkan urusan deadline ini. Ortu sering kebingungan melihat saya keluar malam untuk urusan 'deadline'. Mereka sering merasa aneh dengan aktivitas saya yang sudah seperti wartawan gak jelas :). Saya juga bingung harus menjelaskan dengan cara apa, apalagi kadang keluarga saya berpikir dengan gaya berlabel konservatif. Malah, pacar saya pernah complain dan bilang kalau saya cuma mementingkan berita dan berita. Kalau lagi mood, dia cuma bercanda dan bilang kalau saya ini lebih mirip wartawan daripada pns hahahaha....!
Well, hari ini pun sebenarnya saya kepentok deadline, tapi cuaca yang tidak bersahabat membuat aktivitas jadi terhambat. Kalau sudah begini, saya jadi suka menyalahkan diri sendiri yang memang kadang agak pentium 1 dalam mengerjakan advetorial. Sifat manja pun harus saya babat habis. Kalau deadline dah mengejar dan gak ada partner untuk menemani bertualang mencari bahan, saya kelimpungan. Akhirnya, saya sendiri yang dibuat bingung dan ribet dengan hal ini. Saya cuma berdoa semoga cuaca lebih bersahabat dan saya bisa menyelesaikan kerjaan saya malam ini juga....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar