Tadi pagi saya baca di sebuah harian kalau early warning system tidak bisa "diadakan" di Mentawai karena harganya yang "kemahalan" sekitar 1M. Ironis rasanya, definisi mahal itu jadi berubah ketika pejabat negara "membutuhkan" mobil dinas mewah,gedung MPR yang "membutuhkan" ruang spa, dan ketika anggota dewan yang TERHORMAT "membutuhkan" dana studi banding untuk mempelajari masalah ini itu di luar negeri.
Saya pernah membaca di sebuah buku psikologi bahwa seorang manusia memang punya kecenderungan untuk berpikir bahwa "hal buruk mungkin terjadi pada orang lain, tapi tidak pada saya". Hal ini yang mendorong orang-orang (as an example of small cases)orang-orang kurang punya empati.
Empati menurut D.M Berger
"The capacity to know emotionally what another is experiencing from within the frame of reference of that other person, the capacity to sample the feelings of another or to put one's self in another's shoes"
Derived from the definition above (bbeuhh jd ingat jaman bikin skripsi..), empati memang melibatkan kemampuan seseorang untuk bisa merasakan apa yang orang lain rasakan.
Jadi, sulit memang menumbuhkan rasa empati itu kalau di satu sisi manusia selalu berpikir "hal buruk takkan terjadi pada saya, it happens on tv...(hekz)"
Jadi juga, gak heran klo Ketua DPR qta bilang,,,kejadian di Mentawai adalah resiko orang yang tinggal di Pulau. Yang masih perlu saya pertanyakan, si bos ini memang tak punya empati atau bodoh. ini perlu pembedaan yang teliti, walopun susah melakukannya karena they both live within the same package.
Fiuhh, tak pernah habis masalah ini kalau cuma harus saya tumpahkan di sebuah blog...saya cuma bisa berharap, saya tak kehilangan empati dan peduli pada saudara. Amiiin
Masalah terlalu besar untuk diselesaikan sendiri, so...mari kita sama-sama berkontribusi, menyumbangkan "sedikit" untuk orang lain. Karena (lagi2 dari sebuah quotation yang saya dengar dari seorang profesor psikologi) manusia ada untuk manusia lain dan manusia berarti karena dia punya fungsi untuk manusia lain. (Sori saya lupa nama ibu profesor yang mengatakan ini couple years ago).
Minggu, 31 Oktober 2010
Rabu, 27 Oktober 2010
Today's Capture
Rabu, 06 Oktober 2010
Langganan:
Postingan (Atom)